Berbicara mengenai seni pertunjukan dangdut, tidak terlepas dari sejarah keberadaannya di Indonesia. Dangdut merupakan aliran musik yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, bahkan dapat dikategorikan sebagai musik asli Indonesia. Sejarah keberadaan musik dangdut di Indonesia berakar dari musik melayu yang mulai berkembang pada tahun 1940. Para pemerhati musik seakan sepakat bahwa induk musik dangdut Indonesia adalah musik melayu. Hal tersebut ditunjukkan secara eksplisit dengan nama-nama grup dangdut menggunakan inisial OM yang merupakan singkatan dari Orkes Melayu. (Suseno, 2005:27).
Dilihat dari perkembangannya, musik dangdut berproses dan mengalami banyak adaptasi-adaptasi dengan berbagai macam bentuk aliran musik lainnya. Pada tahun 1960-an banyak irama musik lain yang mempengaruhi musik melayu mulai dari gambus, keroncong, degung, dan langgam hingga sebutan musik melayu berubah menjadi musik dangdut. Istilah musik dangdut sendiri dikenalkan oleh media massa tahun 1970-an. Pada dasarnya aliran musik dangdut ini merupakan cerminan aspirasi dari masyarakat kelas bawah yang mempunyai ciri khas dan kelugasannya. Dalam perkembangannya selanjutnya di tahun 1980, musik dangdut banyak berinteraksi dengan aliran musik lain seperti: pop, rock dan disco atau house music. Sehingga banyak istilah yang muncul yaitu popdut, rockdut maupun yang lainnya. Yang kemudian menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah adaptasi-adaptasi yang terjadi pada musik dandut itu sendiri merupakan suatu strategi yang diambil oleh pelaku seni pertunjukan musik dangdut agar tetap bisa eksis di kancah seni permusikan Indonesia ataukan proses adaptasi itu terjadi begitu saja seiring dengan banyaknya gempuran aliran musik-musik lain yang masuk ke Indonesia? Kemudian bagaimana nasib seni pertunjukan dangdut dan pelaku seninya yang masih berusaha mempertahankan kemurnian musik dangdut? apakah akan tergerus jaman atau tetap bisa bertahan eksis dalam kancah permusikan di Indonesia?
Tujuan
Memberi gambaran mengenai kondisi seni pertunjukan musik dangdut di Indonesia serta proses-proses adaptasi yang terjadi di dalamnya.
Pelaksanaan
Kamis, 27 Juni 2013
10.00 – 12.00WIB
Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada
Gedung PKKH UGM, Jl. Pancasila Kampus UGM Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta.
Narasumber dan Moderator
1. Des Christy, S. Ant.
(Antropolog peneliti seni budaya musik dangdut)
2. Tri Agus Indarto, S. H.
(Pengamat seni budaya musik dangdut)
Moderator dalam diskusi ini adalah:
1. Abdul Hadi, S. S.
(Mantan pelaku seni pertunjukan musik dangdut)
Kontak Person
Th. Sunarni : 081328430500
Danang Indra p : 085293222999