Permasalahan yang dialami Bangsa Indonesia hingga saat ini merupakan pekerjaan rumah dari masa-masa sebelumnya, seperti kesehatan, pendidikan, pangan, energi, dan permasalahan sertaan lainnya. Hal ini tentu saja mengajak bangsa Indonesia untuk belajar dari pengalaman sebelumnya. Di antara problematika yang dihadapi, ihwal pangan dan energi menempati posisi prioritas untuk ditangani. Bahkan menurut Fadmi Prihatin Malau, selaku pemerhati masalah sosial ekonomi mengatakan bahwa dua masalah besar bangsa ini yakni masalah ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Setiap manusia membutuhkan pangan dan energi untuk keberlangsungan hidupnya. Di Indonesia, hal tersebut sudah dijamin dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) bahwa “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Amanah konstitusi tersebut saat ini ditantang dengan kondisi di mana Indonesia harus mampu menyediakan sumber daya untuk masyarakatnya, baik pangan maupun energi.
Di tengah ledakan penduduk yang kini mencapai sekitar 290 juta jiwa, Indonesia membutuhkan pasokan sumber daya yang memadai untuk mampu menjamin kesejahteraan pun kemakmuran masyarakatnya. Di sisi lain, ketersediaan sumber daya pangan dan energi kian menipis. Lahan untuk memperbarui sumber daya pangan semakin sempit lantaran konversi lahan pertanian menjadi pemukiman, sementara ketersediaan energi tak terbarukan juga mengalami hal yang sama.
Kondisi demikian, memaksa bangsa ini berpikir keras untuk bertahan di tengah keterbatasan. Strategi ketahanan pangan dan energi sudah lama dicanangkan, namun tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Indonesia membuka peluang pemikiran warga dan masyarakatnya untuk turut memikirkan langkah-langkah jitu demi terwujudnya ketahanan pangan dan energi di Indonesia.
Berangkat dari kondisi tersebut, Pusat Studi Kebudayaan sebagai sebuah lembaga yang konsen pada penelitian dan pengabdian masyarakat merasa perlu turut ambil bagian untuk menyumbangkan pemikiran maupun gagasan untuk Indonesia, melalui Diskusi “Menguak Strategi Ketahanan Pangan dan Energi Bangsa Indonesia” di kantor Pusat Studi kebudayaan UGM, pada Rabu, 29 Januari 2014, pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Adapun narasumberdalam diskusi tersebut adalah :
1. Dr. Eng. Deendarlianto (Kepala Pusat Studi Energi UGM)
2. Dr. Jamhari, S.P., M.P. (Dekan Fakultas Pertanian UGM)
3. Dr. Aprinus Salam, M.Hum. (Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM)
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Th. Sunarni (0274) 521317
Anggoro (081931755797)