Pada 10 Juli lalu telah diselenggarakan Diskusi Pemikiran Budaya. Diskusi kali ini mengangkat tema Pemikiran Budaya Sutan Sjahrir. Tema ini merupakan pemenang dari Lomba Karya Tulis Ilmiah 2014 yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Kebudayaan UGM. Diskusi dibawakan oleh Olav Iban, S.S., M.A. sebagai pemenang ketiga lomba tersebut.
Dalam diskusi yang juga berlangsung di ruang seminar Pusat Studi Kebudayaan UGM, Olav menceritakan secara runut mengenai pemikiran budaya Sutan Sjahrir untuk menuju kebudayaan Indonesia Baru.
Menurut pemaparan Olav, Sjahrir mendiagnosa permasalahan masyarakat di Indonesia dalam dua sudut pandang prinsipal, yaitu dari dalam, terdapat masalah kompleks rendah diri, dan dari luar terdapat masalah rendahnya pendidikan. Kedua masalah tersebut diderita oleh satu tubuh yang rusak, tubuh yang masih dikuasai feodalisme beserta alam pikirannya yang mistis. Juga ditemukan simtom fasisme dan kapitalisme berlebihan dalam tubuh itu. Komplikasi ini adalah penyakit yang dinamakan permasalahan budaya Indonesia.
Menurut Olav, Sjahrir menawarkan hal hal untuk menyembuhkan penyakit tersebut, yakni kebudayaan baru. Sjahrir menawarkan dua jenis obat yang saling mendukung. Obat pertama kemerdekaan sosial yang harus ditelan dengan cara revolusi mental, sedangkan obat kedua adalah pendidikan yang hanya dapat diperoleh dari dunia Barat. Namun, obat tersebut tidak akan mujarab tanpa keinginan sembuh dari pasien itu sendiri. Sehat harus menjadi tujuan, dan dalam konteks ini Sjahrir yakin bahwa masyarakat sosialis adalah kesehatan yang dimaksud.
Diskusi berlangsung dengan beberapa tanggapan dari peserta yang semakin membuat greget diskusi tersebut. AKhirnya diskusi yang diselenggarakan ditutup dengan penyerahan hadiah LKTI 2014 kepada pemenang dan para nominator, dan diakhiri dengan buka puasa bersama