Latar Belakang
Kebudayaan mempunyai peran dalam proses historis pembentukan Indonesia. Sebagai sebuah entitas, Indonesia merupakan komitmen dari beraneka ragam kebudayaan untuk bersedia bersatu bernaung di bawah satu negara-kebangsaan yang berbentuk satu republik satu kesatuan. Kebudayaan tersebut tidak musnah dengan terbentuknya sebuah nasion, namun dalam satu payung besar berbagai kebudayaan ini terus hidup merepresentasikan gagasan besar bernama Indonesia. Oleh sebab itu, kebudayaan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan sebuah bangsa.
Untuk bisa bersaing dalam percaturan dunia, Indonesia harus berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya mesti bersinergi untuk mendorong Indonesia menjadi besar, tanpa berkepribadian dalam kebudayaan, Indonesia tidak bisa membangun politik yang bermartabat. Tanpa berkepribadian dalam kebudayaan, Indonesia tidak bisa membangun ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Dalam era globalisasi saat ini, kebudayaan nasional berada dalam himpitan kebudayaan-kebudayaan besar dunia, baik dalam artian positif maupun negatif. Bila pemerintah dan masyarakat tidak waspada akan hal ini, maka belum sampai pada tataran menggunakan kebudayaan sebagai pedoman, pada tataran kebudayaan nasional sebagai sebuah eksistensi saja kita akan kesulitan. Oleh karena itu, berbagai elemen penting dalam negara mulai dari pemerintah, universitas, lembaga-lembaga sosial dan kebudayaan serta masyarakat secara umum harus berpartisipasi untuk mendorong kebudayaan agar berperan strategis meningkatkan mutu Indonesia saat ini dan masa yang akan datang. Keinginan berpartisipasi untuk menekankan dan menyadarkan pentingnya kebudayaan dalam strategi membangun Indonesia agar menjadi salah satu negara maju di masa depan inilah yang ingin oleh Pusat Studi Kebudayaan UGM dan Yayasan Janur kepada khalayak umum.
Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei dilihat sebagai momen yang tepat untuk mendiskusikan diskursus tentang “kebangkitan kebudayaan Indonesia”.
Nama Kegiatan
Seminar Nasional “Pemuda dan Kebangkitan Kebudayaan Indonesia” & Deklarasi “Anak Muda Cinta Budaya Indonesia”
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Rabu, 22 Mei 2013
Waktu : 08.30 – 14.00 WIB
Tempat : Ruang Bulaksumur, University Club, UGM
Narasumber
- Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc. – Rektor Universitas Gadjah Mada
- Prof. Ir. Wiendu Nurhayati M. Arch, PhD, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bidang Kebudayaan.
- Dra. Watie Moerany S., M.Hum – Direktur Pengembangan Seni Rupa Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian pariwisata dan EKonomi Kreatif
- Drs. Harry Waluyo, M.Hum. – Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
- Dr. Aprinus Salam, M.Hum. – Kepala Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada
- Unggul Sudrajat, S.S. – Penulis Buku
- Fatkhurrokhman – Ketua Ikatan Pengrajin Keris Indonesia (IPKI) Mega Remeng, Sumenep.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam berpartisipasi dan mendukung agar kebudayaan Indonesia bisa berperan penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, acara akan ditutup dengan deklarasi dari berbagai elemen mahasiswa baik itu lembaga himpunan mahasiswa intra kampus dan ekstra kampus untuk bersama-sama membacakan deklarasi Anak Muda Cinta Budaya Indonesia.
Kontak Person
Ika (085868261259)